Scooterist bukan gang motor
Apa yang membedakan Club dengan Geng?
Pengistilahan Geng vespa adalah tidak tepat, karena istilah geng biasa
digunakan untuk kumpulan OTB (Organisasi Tidak Berbentuk) yaitu sebuah kumpulan
spontanitas yang terdiri dari orang yang memiliki hobby/kegemaran yang sama.
Dalam hal ini, biasanya kumpulan tersebut memang tidak memiliki tujuan serta
arahan yang terorganisir. Sehingga rentan terhadap tindakan-tindakan
spontanitas yang tidak bertanggung jawab.
Seperti halnya dibandung, perang terhadap geng motor tersebut terus
digalakan sejak maraknya tindak kejahantan yang dilakukan para anggota geng
tersebut. Tentu saja tidak semua pengendara motor baik itu motor keluaran
terbaru atau lama di beri tindakan atau diperangi. Karena hanya geng motor saja
yang diperangi tersebut.
Untuk mengetahui geng motor, tidak semudah dengan menyebut bahwa pengendara
motor secara berkelompok adalah sebuah geng. Karena ada beberapa kriteria
kumpulan/rombongan atau komunitas yang bisa di sebut geng. Berikut adalah
kriterianya:
1. Kebanyakan anggota geng motor segan untuk menggunakan perangkat safety dalam
berkendaraan, seperti helm, sepatu dan jaket.
2. Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti
samurai, badik hingga bom molotov.
3. Biasanya hanya beraktifitas pada malam hari dan tidak menggunakan lampu
penerang serta gemar menggunakan knalpot bersuara keras.
4. Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti
sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara yang bersifat
hura hura, dan kejahatan secara berkelompok seperti: Pengeroyokan,
jambret dan sebagainya.
5. Anggota nya lebih banyak ke pada kaum lelaki yang berkarakter keras,
sekalipun tidak menutup kemungkinan ada kaum hawa yang ikut menjadi anggota
geng.
6. Kendaraan yang mereka gunakan biasanya bodong, gak ada spion, sein, hingga
lampu utama. Yang penting buat mereka adalah mampu untuk di pacu dalam
kecepatan tinggi.
7. Visi dan misi yang tidak jelas, karena tidak memiliki aturan organisasi yang
disusun, seperti program kerja AD/ART dll.
8. Tidak terdaftar dikepolisian atau masyarakat setempat.
9. Lebih memilih tempat sepi, gelap untuk berkumpul, hal ini dilakukan agar
tidak terlalu kelihatan di muka umum. Karena mesti diketahui, satu geng motor
itu tidak ada yang berteman dengan geng ytang lainnya.
10. Rekruitmen anggota baru dan pelantikan biasanya dilakukan dengan kekeraasan
fisik seperti; berkelahi dan menenggak minuman keras.
Sementara itu, sangat berbeda dengan Club, baik itu Vespa ataupun motor yang
lainnya, dengan kriteria seperti di bawah ini:
Perlengkapan safety dalam berkendara benar-benar komplit.
Motor dan pengendaranya sama-sama lengkap bahkan biasanya ditambah box
dibelakang motor buat menaruh helm dan peralatan motor.
Biasanya setiap club motor hanya terdiri dari satu merk dan satu tipe
motor
saja namun ada juga yang campur-campur.
Berkumpul atau istilahnya kopdar ditempat yang ramai agar bisa dilihat
masyarakat sekaligus ajang silahturahmi kepada club motor lain yang kebetulan
melintas.
Pelantikan anggota baru biasanya tanpa kekerasan, hanya untuk having fun dan
memberi pengetahuan seluk beluk berlalu lintas yang benar. Selain itu
pelantikan dilakukan agar anggota baru bisa memahami tujuan club/komunitas
tersebut serta saling mengenal diantara anggota didalamnya.
Mempunyai visi dan misi yang jelas dan jauh dari ruang lingkup yang anarkis.
Melakukan kegiatan touring ke daerah-daerah untuk tujuan wisata,
kunjungan,baksos adventure.
AD/ART jelas dan tercatat dalam kepolisian atau wadah dari perkumpulan club
motor.
Saling tolong menolong terhadap anggota club motor lain ketika dijalan
mendapatkan trouble.
Setiap club motor memiliki tujuan dalam berkendara dan peraturan-peraturan yang
tidak membebankan anggotanya. Karena club tersebut murni dijadikan sebuah
kumpulan sesama pencinta kendaraan tersebut untuk berbagi
informasi dan menjalin persahabatan yang luas.
Berikut adalah salahsatu Tujuan Organisasi dari sebuah Club yang tercantum
dalam AD/ART nya. Dalam Hal ini AD/ART tersebut diambil dari Club VAC (Vespa
Antique Club)
VESPA ANTIQUE CLUB (VAC), adalah organisasi perkumpulan pemilik, pemakai dan
penggemar motor VESPA berbentuk nasional, berdaulat dan mandiri, atas dasar
kesamaan kegiatan hobi dan kegemaran dibidang otomotif motor VESPA termasuk
kepedulian terhadap Kelestarian Nilai Luhur Budaya Bangsa, lingkungan,
kemasyarakatan, ketertiban dan kedisiplinan berlalulintas, bersifat
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Tujuan VESPA ANTIQUE CLUB (VAC) :
(1) Menjalin hubungan silaturahmi sesama Pemilik, Pemakai dan Penggemar motor
VESPA maupun dengan pecinta otomotif lainnya, dalam rangka turut menciptakan
kesatuan dan persatuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
(2) Mewadahi para Pemilik, Pemakai dan Penggemar motor Vespa yang mencintai
terhadap kelestarian otomotif roda dua jenis VESPA, keutuhan nilai-nilai
antique motor VESPA serta hobi dalam melakukan inovasi dan kreatifitas
memodifikasi motor VESPA.
(3) Membangun sumber daya manusia (SDM) anggota VAC Indonesia yang berjiwa
patriotisme terhadap kelestarian nilai-nilai perjuangan dan peninggalan hasil
pembangunan yang menjadi aset budaya bangsa, sebagai wujud tanggung jawab dan
kecintaan terhadap ibu pertiwi.
(4) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap ketertiban, keindahan dan
kebersihan lingkungan, sosial kemasyarakatan serta Ketertiban dan kedisiplinan
berlalulintas bagi anggota VAC Indonesia khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
(5) Menggerakan partisipasi anggota, dalam rangka turut mendukukung suksesnya
pelaksanaan pembangunan nasional dibidang Lingkungan, Sosial Kemasyarakatan dan
ketertiban lalulintas.
(6) Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya dan dana, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan kemajuan pembangunan daerah kerja
pada umumnya menuju terwujudnya organisasi yang “ MANTAP, BERMANFAAT dan
MANDIRI “
*AD/ART/PO
Saat ini masih terdapat beberapa kumpulan/komunitas Vespa yang belum memiliki
AD/ART meski sudah memiliki nama untuk komunitas/kumpulannya. Hal ini diakibatkan
belum mapannya mereka dalam berorganisasi sehingga belum bisa menyusun semuanya
secara lengkap.
Meski demikian, komunitas vespa tersebut tidak bisa disebut geng motor. Karena
hingga saat ini belum ada komunitas/kumpulan vespa yang tanpa tujuan, atau membuat
sebuah kumpulan dengan tujuan membuat sebuah kekuatan berkelompok. Pada
dasarnya kumpulan tersebut lebih pada sebuah perkumpulan
kekeluargaan/persaudaraan sebagai wadah untuk menjalin kebersamaan dengan atau
antara sesama komunitas. Meskipun semua tujuan itu belum tertulis dalam AD/ART
atau aturan tertulis.
Atas dasar itulah, maka didirikan paguyuban/wadah yang mewadahi club/komunitas,
sehingga komunitas yang belum memiliki kemapanan berorganisasi tersebut bisa
bergabung dalam sebuah wadah yang jelas tujuan berkelompoknya. Seperti halnya
IVI (Ikatan Vespa Indonesia) yang mewadahi lebih dari seratus club/komunitas
vespa yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini, IVI mewadahi Club, dalam artian bukan merekrut anggota
perorangan. Sehingga yang terdaftrar di IVI adalah Club yang terdiri dari
sekian personil di dalamnya. Hal ini bisa memberikan kemudahan komunitas yang
anggotanya belum memahami administrasi dalam pengelolaan komunitasnya