Minggu, 12 Oktober 2014

tugas b.indonesia (softskill)




PENGEMBANGAN PARAGRAF

Nama Kelompok :
  1. Aji Setyo L
  2. Muhammad Rizki Akbar
  3. Rey Rizky Dwi Putra
Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf  merupakan suatu kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang  mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah tataran wacana.  Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang  hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap  paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan  demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas.
Pengidentifikasian secara formal suatu paragraf begitu mudah, karena secara visual paragraf biasanya ditandai adanya indensasi. Yang  menjadi persoalan, apakah bentuk yang secara visual dikenali sebagai  paragraf tersebut secara otomatis berisi satu satuan pokok pikiran?  Idealnya tentulah ya, bila paragraf telah dikembangkan secara baik.  Namun, kenyataannya belum tentu demikian karena belum tentu paragraf  dikembangkan secara benar. Disinilah pentingnya pengembangan paragraf.
Paragraf diasumsikan berpotensi terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut haruslah dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi paragraf yang baik, yaitu paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Pendistribusian kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas haruslah menggunakan cara yang jelas sehingga dapat dirumuskan strukturnya. Kalimat-kalimat dalam paragraf dapat dikategorikan menjadi kalimat utama, dan kalimat penjelas. Ada pula yang menambah satu  lagi yaitu kalimat penegas. Kalimat penegas pada hakikatnya sama dengan kalimat topik, hanya saja kalimat penjelas biasanya merupakan penyimpulan, sehingga tidak pernah terdapat pada awal paragraf. Struktur paragraf biasanya dikaitkan dengan pengurutan letak kalimat utama, dan kalimat-kalimat penjelas. Khusus paragraf naratif dan deskriptif tidak dapat ditemukan kalimat utama dan kalimat penjelas.
Atas dasar kategori kalimat dalam paragraf tersebut, secara garis besar struktur paragraf (selain paragraf narasi dan deskripsi) dapat dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu:
(1) Kalimat utama pada awal paragraf dan diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas,
(2) Kalimat pada akhir paragraf dan didahului dengan kalimat-kalimat penjelas, serta
(3) Kalimat utama terdapat pada awal dan akhir paragraf, diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf Berdasarkan Teknik
Pengembangna paragraf yang pertama dapat dilihat dari sudut pandang teknik. Berdasarkan tekniknya pengembangan paragraf dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
(1) pengembangan secara alamiah
(2) pengembangan secara logis.
Pengembangan Secara Alamiah
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan waktu bersifat kronologis. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan, dan diikuti oleh kalimat- kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan. Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf naratif dan prosedural.
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan ruang atau tempat membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah “ruangan”. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan suatu bagian (gagasan) yang terdapat pada posisi tertentu, dan diikuti oleh kalimat-kalimat lain yang mengungkapkan gagasan yang berada pada posisi yang lain. Pengungkapan gagasan dengan urutan ruang ini tidak boleh sembarangan, sebab cara yang demikian akan mengakibatkan pembaca mengalami kesulitan memahami pesan. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf deskriptif.
Pengembangan Secara Logis
Pengembangan paragraf secara logis maksudnya adalah pengembangan paragraf menggunakan pola pikir tertentu. Pengembangan paragraf secara logis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-khusus. Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi dua, yang pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menyajikan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, kemudian diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya. Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan terlebih dulu gagasan yang dianggap palingtinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya, baru diikuti dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang dianggap kurang penting atau rendah kedudukannya.
Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian.
Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis umum-khusus ini, baik dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun khusus ke umum (induktif), paling banyak digunakan.
Pengembangan paragraf Berdasarkan Isi
Berdasarkan isinya pengembangan paragraf antara lain dapat dilakukan dengan cara menapilkan perbandingan atau pertentangan, contoh, sebab-akibat, dan klasifikasi. Berikut disajikan pengertian keempat cara tersebut secara singkat.
Pertama, pengembangan paragraf dengan cara pembandingan. Cara pembandingan merupakan sebuah pengembangna paragraf yang dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan guna memperjelas suatu paparan. Kegiatan membandingkan atau mempertentangkan tersebut berupa penyajian persamaan dan perbedaan antara dua hal. Sesuatu yang dipertentangkan adalah dua hal yang memiliki tingkat yang sama. Dan keduanya memiliki persamaan dan perbedaan.
Kedua, pengembangan paragraf dengna car apemberian. Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendungku atau memperjelas gagasan umum. Gagasan umum dapat diletakkan pada awal paragraf atau diakhiri paragraf bergantung pada gaya yang dikehendaki oleh penulis.
Ketiga, pengembangan paragraf dengan sebab akibat. Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangna paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas.
Keempat, pengembangan paragraf dengan cara klaisifikasi. Cara klasifikasi biasanya dilakukan dengan penyajian gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci. Gagasan penjelas merupakan kalsifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasikan menjadi X dan Z.

Senin, 06 Oktober 2014

Perbedaan Ilmu Grafik Komputer dan Pengolahan Citra serta Pemanfaatan dalam Kehidupan Sehari-hari

Perbedaan Ilmu Grafik Komputer dan Pengolahan Citra serta Pemanfaatan dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebelum membahas tentang maanfaat ilmu grafik komputer dan pengolahan citra, saya akan menjelaskan pengertianya. Yaitu pengertian grafik yang berbeda dengan citra, citra adalah gambar yang diperoleh dengan alat pengambilan gambar (seperti : mata manusia, kamera, scanner, sensor satelit, dll). Sedangkan grafik adalah gambar yang dibuat dengan cara tertentu.
Perbedaan antara grafik komputer dengan pengolahan citra adalah dalam grafik komputer dilakukan proses untuk menghasilkan suatu gambar dari awal dengan menggunakan komputer. Bentuk sederhana dari grafik computer adalah garfik computer 2D kemudian berkembang menjadi grafik computer 3D, pemrosesan citra / image processing dan pengenalan pola / pattern recognition, contoh : membuat citra realistik untuk seni, game komputer, foto, animasi komputer, dll).
Sedangkan pengolahan citra, gambar di input ke dalam proses pengolah citra / gambar yang sudah tersedia sehingga mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer dengan melakukan transformasi suatu citra menjadi citra baru yang lain.

Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
·     Perbaikan kualitas citra (image enchacement) tujuan memperbaiki kualitas citra dengan memanipulasi parameter-parameter citra.
·      Pemugaran citra (image restoration) tujuan menghilangkan cacat pada citra. Dengan hal ini penyebab degradasi citra diketahui.
·    Pemampatan citra (image compression) tujuan citra direpresentasikan dalam bentuk lebih kompak, sehingga dapat mempertahankan kualitas gambar dengan memori yang lebih sedikit (misalnya .BMP menjadi .JPEG).
·      Segmentasi citra (image segmentation) tuuan memecah sutu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu criteria tertentu.
·   Analisis citra (image analysis) tujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. 
·     Rekontruksi citra (image reconstruction) tujuan membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi.


Bidang ilmu grafik kmputer dan pengolahan citra saat ini sangat cepat berkembang begitu juga pemanfaatannya, sehingga hal itu sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah pemanfaatan ilmu garfik komputer dan pengolahan citra serta implementasinya:

1.  Bidang Hiburan
Pada saat ini hampir semua acara hiburan di TV banyak menggunakan grafik komputer dan pengolahan citra. Mulai dari film kartun, iklan dan sampai acara sinetron sekalipun sudah di selipi oleh grafik komputer. Grafik komputer dapat menghasilkan efek animasi film semakin baik dan menarik, contohnya : game, anime, dan film 3D.








2.  Bidang Pendidikan
Grafik komputer pada pendidikan digunakan untuk mempresentasikan  objek-objek secara nyata kepada siswa ataupun mahasiswa. seperti power point dan aplikasi lainnya. Bentuk ini dapat berupa penggambaran bidang, ruang, gambar susunan tubuh manusia, dsb.



3.  Bidang Perancangan (Computer Aided Design / CAD)
Pada bidang ini digunakan untuk merancang suatu desain dan model objek yang akan dibuat. Misalnya digunakan untuk mendesain suatu aritektur bangunan, desain kendaraan  dengan software tertentu seperti autocad, 3D max. dll.





      4.   Bidang Kedokteran
Pengolahan citra sinar X contohnya untuk medeteksi kanker (kanker otak, kanker payudara), mendeteksi retak/patah tulang dengan CT Scan, rekonstuksi foto janin (USG), dan sebagainya. 
 

5.  Pada Virtual Reality
Semacam teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (Computer-Simulated Environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik.